Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang, Linus Lusi, S.Pd., M.Pd. |
Acara ini turut dihadiri oleh Mendikdasmen RI, Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed., Wakil Menteri Pendidikan Dr. Fajar Riza Ul Haq, MA., dan Sekjen Kemendikdasmen, Ir. Suharti, MA., Ph.D. Jajaran pejabat NTT, termasuk Penjabat Gubernur NTT Dr. Andriko Noto Susanto, SP, MP, serta mitra pendidikan lainnya juga hadir dalam diskusi ini.
Dalam dialog bersama Mendikdasmen, Linus menyampaikan aspirasi para guru agar UN kembali diterapkan. "Jika anggaran menjadi kendala, setidaknya UN diberlakukan di wilayah Indonesia Timur, atau hanya untuk siswa SMA," jelasnya. Hasil UN dinilai penting sebagai peta mutu pendidikan dan syarat seleksi masuk pendidikan lebih tinggi.
Ia juga mengusulkan penerapan ijazah tunggal bagi siswa yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan menengah atas. "Ijazah ini bisa menjadi tolok ukur kompetensi siswa untuk studi lanjut maupun memasuki dunia kerja," tambah Linus.
Selain itu, ia menanyakan rencana kurikulum baru Kemendikdasmen dan menegaskan kesiapan Pemkot Kupang untuk mendukung program makan siang bergizi bagi siswa.
Prof. Abdul Mu’ti menyambut baik gagasan Linus. "Saat ini, pemberlakuan UN khusus SMA sedang dalam kajian tim kami," ungkapnya. Wacana ijazah tunggal juga akan dievaluasi. Terkait kurikulum, Kemendikdasmen sedang mengembangkan metode "deep learning," dengan fokus pada materi yang relevan dan pembelajaran mendalam.
Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, menyoroti rendahnya kapasitas SDM dan tingginya angka stunting di NTT yang memengaruhi kemampuan kognitif anak. Ia menegaskan pentingnya peningkatan gizi dan pendidikan formal serta non-formal untuk percepatan pembangunan daerah.
Editor: Nixon Tae