Kupang,TE|| Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., mengajukan permintaan kepada Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, untuk membangun Monumen Titik Nol di Kabupaten Rote Ndao. Permintaan tersebut disampaikan mengingat Rote Ndao merupakan wilayah paling selatan Republik Indonesia (NKRI), yang dianggap sebagai simbol kekuatan integrasi bangsa.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Andriko Noto Susanto dalam sambutannya saat acara pembukaan Sidang Tanwir dan perayaan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kampus Muhammadiyah, Kota Kupang, pada Rabu (4/12/2024). Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto serta sejumlah pejabat kementerian dalam Kabinet Merah Putih.
Menurut Penjabat Gubernur NTT, provinsi yang terdiri dari 21 kabupaten dan 1 kota ini memiliki populasi sekitar 5,6 juta jiwa dengan kekayaan alam yang melimpah serta budaya adat yang sangat ramah.
"Rote Ndao sebagai wilayah paling selatan NKRI memiliki potensi yang luar biasa. NTT memiliki 5,6 juta jiwa terdiri dari 21 kabupaten dan 1 kota, dikaruniai alam yang sangat indah sumber daya alam yang melimpah dan budaya adat istiadat yang sangat bersahabat. Kabupaten Rote Ndao adalah wilayah paling selatan NKRI kami mohonkan kepada Bapak Presiden Prabowo untuk dibangunkan monumen titik nol di Rote Ndao sebagai perekat NKRI kawasan wisata baru dan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat," ungkap Andriko.
Monumen Titik Nol di Rote Ndao diharapkan bukan hanya menjadi simbol geografis, tetapi juga dapat mendatangkan dampak positif bagi perekonomian wilayah tersebut, dengan menarik wisatawan domestik maupun internasional.
Ini akan menjadi titik fokus baru dalam mengembangkan sektor pariwisata, serta memperkuat posisi NTT sebagai daerah yang kaya akan keindahan alam dan kekuatan budaya.
Pembangunan monumen ini juga diyakini dapat mempererat rasa kebangsaan, mengingat Rote Ndao sebagai bagian dari ujung selatan Indonesia yang memiliki makna penting dalam menjaga kedaulatan negara.
Penulis: Nixon Tae