Salah satu rumah suku di Kampung Adat Matabesi,Belu,NTT. (dok: Nixon Tae) |
Sobat wisata untuk mengunjungi kampung adat ini bisa menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat atau kendaraan umum. Kampung adat ini berada di atas bukit kecil nan indah, tepatnya di Kelurahan Umanen, Kecamatan Atambua Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kampung adat ini telah ada sejak berabad-abad silam dan dihuni oleh 12 Suku.
Kekayaan Budaya 12 Suku
Kampung Adat Matabesi dihuni oleh 12 suku dengan tradisi yang masih terjaga. Suku-suku tersebut adalah:
1. Uma Isberan/Uma Kakaluk (pusat induk dari semua suku)
2. Uma Bot
3. Uma Bei Hale Uma Bot
4. Uma Bei Hale Kiik
5. Uma Bei Bere
6. Uma Matabesi Kiik
7. Uma Ba'a
8. Uma Mahein Lulik
9. Uma Meo
10. Uma Manehat
11. Uma Mane Ikun
12. Uma Lokes
Setiap suku memiliki rumah adat khas. Saat ini, enam rumah adat masih berdiri kokoh, sementara enam lainnya tengah dalam proses rekonstruksi oleh pemerintah dan suku setempat.
Peran Penting Suku Matabesi dalam Ke-Nai-an Lidak
Dalam struktur kerajaan adat Lidak, Suku Matabesi memainkan peran penting sebagai Makerek Badaen (hakim atau penengah). Nama "Matabesi" berasal dari kata Mak Ta dan Besi, yang berarti "pemotong besi" atau "ahli strategi". Gelar ini diberikan oleh Suku Lawalu, suku tertua di wilayah tersebut, yang menegaskan kedudukan Matabesi sebagai pemegang keputusan strategis dalam kerajaan.
Sejarah Migrasi Suku Matabesi
Menurut penuturan Mako’an (imam adat), leluhur Matabesi memulai perjalanan mereka dari Sinamuti Malaka. Perjalanan migrasi mereka mencakup berbagai lokasi penting di NTT dan Timor Leste, sebelum akhirnya menetap di wilayah Lakaan-Lahurus, Belu. Suku ini kemudian mendapat mandat dari Suku Lawalu dan Makluli Fahi untuk mengelola tanah ulayat dengan predikat Makerek Badaen.
Pesona Adat dan Kearifan Lokal
Tiga bukit batu suci, yakni Sumeta, Ro’o Fau, dan Kaku’a, menjadi simbol kehadiran Suku Matabesi sebagai Mauk Mai Tan – tuan tanah yang dihormati. Bukit ini juga berfungsi sebagai tempat suci untuk ritual adat.
Dalam perjalanan waktu, Suku Matabesi memperkenalkan tata cara kehidupan yang lebih modern kepada suku-suku setempat. Nilai-nilai adaptasi lingkungan dan teknologi rekayasa yang mereka ajarkan menjadi fondasi peradaban yang lebih maju.
Kampung Adat Matabesi tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga menjadi magnet wisata yang menarik pengunjung. Dekatnya lokasi dari pusat kota menjadikannya destinasi yang mudah dijangkau bagi wisatawan yang ingin menikmati keunikan budaya dan sejarah NTT.
Editor: Nixon Tae