TTS, TE||Penjabat Gubernur NTT, Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., melakukan kunjungan kerja ke kawasan persawahan Bena di Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), pada Sabtu, 30 November 2024.
Setibanya di lokasi, Pj. Gubernur beserta rombongan disambut secara adat Natoni oleh tetua adat setempat. Dalam kesempatan tersebut, ia meninjau lahan pertanian dan melakukan panen padi simbolis menggunakan mesin combine harvester, menunjukkan dukungan terhadap modernisasi alat dan mesin pertanian (Alsintan).
Dalam arahannya, Pj. Gubernur menyampaikan apresiasi kepada petani Bena yang mulai beralih ke metode pertanian modern.
“Panen ini adalah buah dari kerja keras 120 hari ke belakang. Dengan alsintan, kita bisa meningkatkan indeks pertanaman hingga tiga kali lipat per tahun dibanding dua kali sebelumnya,” jelasnya.
Ia juga menyoroti potensi besar lahan sawah kering di TTS yang belum dimanfaatkan optimal. Pemerintah daerah diharapkan memfasilitasi pengembangan ini untuk mendukung swasembada pangan.
Pj. Gubernur mendorong penggunaan sumber daya pangan lokal seperti jagung, sorgum, dan ubi kayu sebagai bagian dari diversifikasi pangan. Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam mencapai swasembada pangan dalam dua tahun ke depan.
“Kita harus memperkuat potensi pangan lokal agar kemandirian pangan tercapai,” tegasnya.
Penjabat Bupati TTS, Seperius Edison Sipa, menambahkan bahwa Pemkab TTS terus mendorong peningkatan mutu beras lokal. Salah satunya adalah dengan mengembangkan brand beras “Nona Bena” yang rencananya akan diluncurkan dalam beberapa minggu ke depan.
Untuk menjaga stabilitas harga, Pemkab TTS telah berkoordinasi dengan Perum Bulog terkait pembelian beras petani dengan harga Rp11.000–Rp12.000 per kilogram, sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional.
Langkah lain yang diapresiasi Pj. Gubernur adalah kebijakan CPPD, yang memungkinkan setiap kecamatan memiliki lumbung pangan untuk mengantisipasi bencana seperti banjir atau erupsi gunung.
“Ini memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terjamin dalam situasi darurat,” tambahnya.
Dengan dukungan inovasi teknologi, diversifikasi pangan, dan sinergi pemerintah daerah, beras Nona Bena siap menjadi simbol komitmen TTS dalam meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani lokal.
Editor: Nixon Tae