Surabaya,TE|| Dalam langkah besar menuju penguatan ekonomi daerah, Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, S.P, M.P, secara resmi menandatangani _Shareholder Agreement_ (SHA) antara Pemerintah Provinsi NTT dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim). Acara ini berlangsung di Aula Lantai 5 Kantor Pusat Bank Jatim di Surabaya.
Kolaborasi ini menandai Bank NTT sebagai anggota keempat dalam Kelompok Usaha Bank (KUB) yang dipimpin oleh Bank Jatim. Selain SHA, turut ditandatangani pula akta kepatuhan oleh Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman, dan Plt. Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing.
Dalam pidatonya, Pj. Gubernur Andriko mengungkapkan rasa syukur atas kerja sama yang terjalin. Menurutnya, kolaborasi ini bukan hanya untuk memenuhi modal inti Rp3 triliun yang dipersyaratkan OJK sebelum 31 Desember, tetapi juga membuka peluang untuk penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan inovasi di Bank NTT.
"Kolaborasi ini bukan sekadar memenuhi modal inti, tetapi juga berbagi pengalaman, keahlian, dan inovasi untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah dan nasional," jelas Andriko.
Beliau menegaskan, melalui kerja sama ini, Bank NTT tetap mempertahankan statusnya sebagai bank umum dan tidak turun kelas menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Bobby Soemiarsono, menyatakan komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung KUB ini. Ia menekankan bahwa kolaborasi ini adalah langkah strategis untuk memperkuat peran BPD dalam transaksi keuangan daerah, mendukung proyek infrastruktur, dan memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat.
"SHA ini menjadi tonggak sejarah bagi kedua bank untuk bersama-sama membangun dan memperkuat ekonomi daerah,"ujar Bobby.
Dirut Bank Jatim, Busrul Iman, menilai KUB sebagai momen penting untuk memperkuat model bisnis bank dan bersaing di industri perbankan yang kompetitif. Ia juga menegaskan bahwa KUB bukanlah akuisisi, melainkan semangat kolaborasi yang saling menguntungkan.
"Dengan berbagi infrastruktur, pengalaman, dan inovasi, kami optimis kerja sama ini akan membawa dampak besar bagi kedua belah pihak," tambah Busrul.
Sementara itu, Plt. Dirut Bank NTT, Yohanis Landu Praing, menyatakan bahwa kerja sama ini membuka peluang untuk pengembangan IT, remittance, dan mitigasi risiko, terutama karena Bank Jatim memiliki keunggulan di bidang IT dan UMKM.
Penandatanganan SHA ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk DPRD Provinsi NTT, OJK, serta jajaran direksi dan komisaris dari kedua bank. Dengan sinergi ini, kedua bank berharap dapat menghadapi tantangan ekonomi di tahun 2025 dengan lebih optimis.
"Atas nama masyarakat NTT, saya mengucapkan terima kasih kepada Bank Jatim atas kerja sama ini. Semoga langkah ini memberikan manfaat signifikan bagi kedua belah pihak dan masyarakat luas," pungkas Pj. Gubernur Andriko.
Editor: Nixon Tae