Kupang,TE|| Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Dr. Andriko Noto Susanto, menegaskan bahwa sektor pariwisata dan pertanian menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan daerah. Hal ini disampaikan dalam acara _Duduk Ba Omong Perekonomian NTT 2024_ yang diadakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTT pada Selasa, 19 November 2024.
Acara yang berlangsung di lantai 3 Kantor BI tersebut mengangkat tema: “Strategi Optimalisasi Sumber Ekonomi Baru untuk Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTT”. Sejumlah tokoh ekonomi hadir sebagai pembicara, termasuk Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia, Prof. Dr. Bustanul Arifin, serta ahli lainnya.
Dr. Andriko menyoroti keindahan dan keunikan destinasi wisata NTT, seperti Labuan Bajo yang telah ditetapkan sebagai destinasi wisata super premium internasional. Ia juga menekankan pentingnya hilirisasi pariwisata dan infrastruktur pendukung, seperti pengembangan Bandara Komodo dan usulan menjadikan Bandara El Tari sebagai bandara internasional.
“Kita memiliki destinasi unik, atraksi budaya, wisata kuliner, dan produk UMKM. Semua ini berpotensi meningkatkan jumlah wisatawan dan memperkuat ekonomi lokal,” ungkapnya.
Selain itu, Dr. Andriko mengapresiasi peran UMKM dalam mendukung ekonomi masyarakat. Ia terinspirasi oleh kebijakan di Yogyakarta yang memberikan ruang bagi UMKM di bandara, dan NTT direncanakan mengadakan even "NTT Bertenun" pada HUT NTT 2024 untuk mempromosikan kain tenun khas daerah.
Di sektor pertanian, Dr. Andriko menekankan kemandirian pangan melalui optimalisasi lahan kering untuk produksi jagung dan sorgum, yang berkontribusi menekan impor pangan. Presiden Prabowo juga telah mengarahkan kepala daerah untuk memprioritaskan ketahanan pangan menuju Indonesia yang berdaulat pada 2045.
Kepala Perwakilan BI NTT, Agus Sistyo Widjajati, menggarisbawahi pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan produktivitas sektor unggulan, terutama pertanian dan pariwisata, yang menjadi pilar utama ekonomi NTT.