Notification

×

Iklan

Iklan

Kepala Sekolah Pembawa Suluh itu Dari Batas Negeri

Senin, 25 November 2024 | 4:59 PM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2024-11-25T09:03:23Z

 

Sr. Agustina Bete Kiik,SSpS Kepala Sekolah SMKS Katolik Kusuma Atambua, Belu, NTT
Datang dari batas Negeri Indonesia dan Timor Leste wilayah Nusa Tenggara Timur yang sering disebut orang Nusa Terindah Toleransi. Pembawa suluh bagi generasi bangsa di ujung negeri itu bernama Sr. Agustina Bete Kiik, SSpS dirinya sebagai Kepala SMK Swasta Katolik Kusuma Atambua. Sering kali, kebanyakan orang mengatakan mereka yang di batas tidak mampu bersaing dan selalu tertinggal. Pola pikir itu justru tidak demikian, karena yang tinggal di ujung negeri adalah mereka yang paling terdepan, menjaga negeri di garis paling terdepan dan terdahulu, walaupun tinggal di batas tetapi tidak terbatas. Sr. Agustina memiliki kemampuan di bidang manajemen, motivator, jiwa wirausaha serta sosok yang memiliki jiwa pekerja keras. Sr. Agustina lahir di sebuah kampung kecil bernama Bolan pada 15 Agustus 1980. Sr. Agustina setelah menempuh pendidikan tinggi di Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa, dirinya awal meniti karir di Rs. Marianum Halilulik sebagai tenaga gizi, setelah itu ia mengabdi sebagai guru di almamaternya SMK Swasta Katolik Kusuma Atambua. Kehadiran Sr. Agustina di sekolah itu membawa warna baru dan perubahan yang sangat signifikan. Bermula dari guru biasa dirinya telah memberikan dedikasi yang baik bagi setiap siswa yang Ia ajar. Jelang beberapa tahun Sr. Agustina diangkat sebagai bendahara sekolah, karena kemampuannya dalam mengelola dana sekolah begitu bagus, akhirnya diangkat sebagai wakil kepala sekolah. Dalam beberapa tahun kemudian karena dari yayasan melihat kegigihan dari Sr. Agustina dalam membina, mendidik seluruh siswa dan membimbing guru disertai seluruh prestasi yang diperolehnya sehingga membawa dia menempati kursi sebagai orang nomor satu di SMK Swasta Katolik Kusuma Atambua. Yah, tentu membutuhkan proses yang begitu panjang serta menempis berbagai macam tantangan sehingga alumni SMKS Katolik Kusuma Atambua itu kembali mengapdi di almamaternya, bukan saja sebagai guru biasa tetapi sebagai pemimpin yang menahkodai sekolah itu untuk lebih maju kedepannya. Sr. Agustina mengantikan Ibu Ernesta Bau, karena telah selesai masa jabatannya. Dengan hadirnya Sr. Agustina sebagai kepala sekolah pada tahun 2017, Ia harus mulai membangun kerjasama yang baik dengan para suster, guru, pegawai dan seluruh siswa yang ada di sekolah itu. Dirinya berkomitmen dengan adanya kerjasama dari seluruh civitas sekolah itu akan meraih tujuan bersama. Walaupun sekolah ini berada di batas negeri tetapi pola pikir untuk memajukan sekolah itu justru terus melonjak naik. Sr. Agustina juga tidak mau ketinggalan dengan kemajuan jaman, Ia memanfaatkan teknologi untuk membangun relasi bersama para kepala sekolah yang ada di Kabupaten Belu, Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bahkan di tingkat pusat. Dengan berbagai macam cara Sr. Agustin lakukan untuk membawa sekolah yang memiliki program keahlian Kuliner, Busana, Usaha Layanan Pariwisata, Perhotelan, Layanan Kesehatan, Spa dan Kecantikan untuk bisa di kenal bukan saja di kabupaten tetapi bisa bersaing di kancah provinsi dan nasional. Sekolah ini pun sebelumnya telah dikenal atas berkat para pemimpin terdahulu. Sehingga sekolah ini bisa terus dikenal dengan penyumbang tamatan yang berkompeten di bidangnya masing-masing untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah. SMK Swasta ini setiap tahunnya menamatkan kurang lebih 300 hingga 400 siswa pada setiap tahunnya. Lulusan sekolah ini rata-rata terserap ke dunia industri, dunia usaha dan dunia kerja sekitar 50-60 persen dari lulusan setiap tahun.

Para tamatan itu bila belum melanjutkan pendidikan dijenjang selanjutnya mereka bisa membuka usaha sendiri sesuai dengan program keahlian masing-masing. Dengan demikian bisa membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran di daerah. “Di sekolah ini kami sebut dengan istilah BMW (Bekerja, Melanjutkan studi dan Wirausaha,” ungkap Sr. Agustina dalam setiap pertemuan.

 Pada tahun 2020 SMKS Katolik Kusuma Atambua keluar sebagai Sekolah Centre of Excellence (CoE) program itu membawa perubahan yang sangat pesat bagi SMKS Katolik Kusuma Atambua. Tak hanya itu berkat kerjasama antara kepala sekolah, para suster dan guru-guru membawa sekolah ini mendapatkan program Sekolah Menengah Kerja Pusat Keunggulan (SMK-PK). Dengan demikian Sr. Agustina Bete Kiik, SSpS terpilih juga sebagai kepala sekolah penggerak di Kabupaten Belu. Pada masa kemimpinan Sr. Agustina di SMKS Katolik Kusuma Atambua banyak mendapat penghargaan dari berbagai pihak.

Semua penghargaan yang diraih itu tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan, akan tetapi diraih dengan berbagai macam kerja keras dan kolaborasi antara kepala sekolah, para guru dan suster serta partisipasi aktif dari seluruh siswa-siswi. Sebagai seorang pemimpin Sr. Agustina selalu memberikan motivasi kepada seluruh warga SMKS Katolik Kusuma Atambua. Dirinya juga selalu menyumbang ide untuk menciptakan inovasi baru melalui setiap program keahlian seperti; pembuatan minyak kelapa murni ( virgin coconut oil ) dari program keahlian Layanan Kesehatan, pembuatan jaket modifikasi tenun peta Nusa Tenggara Timur (NTT), jaket itu pernah diberikan sebagai kenang-kenangan kepada mantan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat saat meresmikan Edotel Kusuma pada 24 Maret 2021. Jaket itu didesain oleh salah satu siswi jurusan busana. Sebagai seorang suster tentu memiliki jadwal dan tugas dalam biara yang padat, begitu pula sebagai kepala sekolah mempunyai tugas kepemimpinan sangat besar dalam menjalankan roda pendidikan di SMK Kusuma. Salah satu guru SMKS Katolik Kusuma Atambua, Ludwina Wadan mengungkapkan bahwa Sr. Agustina selalu bekerja tanpa kenal lelah, bahkan dalam kondisi sakit dan sesibuk-sibuknya Ia selalu memberikan arahan dan mengecek setiap tugas yang diberikan kepada guru dan siswa di sekolah. “Suster kepala walaupun kondisi sakit atau sibuk tetapi selalu mengontrol kami, kalau beliau ada tugas di luar pasti kontrol kami lewat WhatsApp group, ketika suster tiba kembali di sekolah akan mengecek setiap tugas yang sudah diberikan. Tidak hanya itu suster walaupun sakit tetapi merasa kondisinya memungkinkan pasti selalu ada di sekolah, kami miliki dua lokasi sekolah, satu di pusat Kota Atambua dan satunya di Desa Manleten atau Raibasin,” ungkap Ibu Ludwina Wadan guru Bahasa Ingris itu.

Berbagai macam kesibukan suster Agustina tetapi selalu kelihan fresh dan bersemangat, dirinya sempat berkata “Kalau tidak sakit jangan minta sakit, karena kalau kita sakit maka banyak hal yang tertunda,” ucap Sr. Agustina sambil tersenyum. Sekolah yang dipimpinnya terdapat dua lokasi dengan jaraknya 7 km. Tetapi semangat Sr. Agustina bersama para guru dan suster tidak pernah pudar untuk menjadi suluh bagi penerus bangsa ini. Kini dengan adanya merdeka belajar program kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang di canangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet Indonesia Maju, Nadiem Makarim. Meredeka belajar menuntut guru untuk memahami suatu konsep sebelum mengajar siswa. Disamping itu siswa diberikan kebebasan untuk mengembangkan bakat minat mereka sesuai dengan potensi diri. Dengan adanya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi, maka di SMKS Katolik Kusuma Atambua menjadikan hari sabtu sebagai hari khusus untuk para siswa-siswi dan guru menyalurkan talenta mereka masing-masing melalui eksrakulikuler yang ada di sekolah.

Gaya Kepemimpinan Sr.Agustina Bete Kiik, SSpS

Sr. Agustina merupakan salah satu kepala sekolah dengan gaya kempemimpinan yang melayani. Dirinya sangat peduli dengan situasi dan kondisi yang dialami para siswa dan guru. Dia mengambil keputusan dengan selalu mementingan keberhasilan bersama tanpa memihak. Dia memberikan teladan dan contoh yang baik bagi seluruh masyarakat SMKS Katolik Kusuma Atambua. Dirinya selalu mengutamakan komunikasi yang bersifat dua arah, hal itu agar secara mendalam mengetahui dan memahami apa yang diinginkan para siswa dan guru. Dalam sebuah tugas selalu memberikan kepercayaan dan wewenang kepada guru atau bagi siswa yang dipercayainya, tindakan itu sebagai bentuk gambaran posistif dan optimis atas tanggung jawab yang diberikan. Dirinya optimis untuk melahirkan pemimpin-pemimpin baru dimasa yang akan datang.

Mengisi Waktu Luang Bersama Guru dan Karyawan Sekolah

Berbaur dan selalu berbagi pengelaman keseharian juga dilakukan oleh Sr. Agustina, dirinya seringkali mengisi waktu liburan bersama para guru dan karyawan sekolah. Sosok Sr. Agustina adalah pribadi yang tidak mau melewatkan waktu luang begitu saja tanpa berbuat sesuatu yang bermanfaat. Saat libur Sr. Agustina telah memiliki rencana yang tanpa diketahui para guru dan karyawan sekolah, rencana itu akan disampaikan suster pada saat satu hari sebelum liburan bahkan dihari liburan itu juga sebagai kejutan liburan. Pengelaman berharga penulis dan teman-teman guru, ketika bersama suster kepala makan bersama beralaskan dedaunan di alam terbuka. Pada kesempatan berharga inilah kami berbagi pengelaman hidup baik itu suka dan duka dalam keluarga maupun di lingkungan sekolah. Sr. Agustina malakukan hal itu berpedoman pada visi dan misi SMK Swasta Katolik Kusuma Atambua, yaitu bertaqwa pada Tuhan yang Maha Esa, menciptakan lingkungan yang harmonis dan menyenangkan. Bagi suster kebersamaan merupakan kunci untuk meraih tujuan dan kesuksesan bersama. Memancing ikan salah satu hoby dari Sr. Agustina, kita pernah bersama suster ke kampung halamannya untuk mancing ikan nila, setelah kita tiba disana memang banyak kolam ikan dan ditemukan berbagai jenis ikan disana, pada hari itu cakrawala nan cerah dan cuaca begitu panas karena kolam-kolam ikan ini berada berdekatan dengan pantai, kebetulan disekitar kolam itu ada pohon kelapa sehingga jadi solusi untuk membantu menahan panas di lokasi mancing ini. Walaupun cuaca begitu panas Sr. Agustina tidak berhenti untuk terus memancing ikan.”Kita kalau tidak dapat ikan disini kita pergi cari orang punya tambak untuk beli saja,” ucap Sr. Agustina sambil terseyum. Hal itu karena memang kolam ikan tersebut satu hari sebelum kita kesana sudah dipanen, sehingga kolam itu sudah tidak ada lagi ikan disana, padahal suster sudah semangat-semangat membuang umpan, eh teryata ikanya sudah dipanen.

Momen Hari Guru Nasional setiap tanggal 25 November, biasaya sekolah ini selalu mengadakan berbagai jenis mata lomba sebagai bentuk penghargaan bagi semua guru yang mengapdi. Keterlibatan para guru dan siswa menjadi bentuk kerjasama yang tak bisa dipisahkan. Di tahun 2024 ini para guru peringati Hari Guru Nasional ke-30 dengan beragam kegiatan, namun di sekolah ini membuat sesuatu yang tak kalah jauh istimewanya, Sr. Agustina pada momentum upcara bendera memberikan tugas bagi para siswa-siswi untuk menulis opini dan puisi bertemakan guru, hal itu dilaksankan siswa seusai bersalaman tanda kehormatan serta terimakasih kepada para guru dan suster. Setelah itu  guru-guru dan para suster memgindahkan momentum berharga itu dengan berdoa bersama, saling beri salam, dan makan bersama. Tidak hanya itu, para guru dan suster juga saling mendoakan sambil membuat sebuah lingkaran, hal itu sebagai bentuk kersama dan kekompakan di lembaga ini.

Penulis: Nixon Tae

 

×
Berita Terbaru Update