Kapela St. Yohanes Paulus II di puncak bukit (dok:Nixon Tae) |
Impian Umat Keuskupan Agung Kupang
Jauh sebelum tempat ini dibangun, umat Keuskupan Agung Kupang mendambakan sebuah tempat ziarah yang memadai untuk memuji dan memuliakan Tuhan sambil berziarah. Menanggapi kebutuhan umat ini, YM Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang menggagas sebuah tempat ziarah. Berkat kemurahan hati Bapak Yosef Sulaiman sekeluarga, bukit seluas lebih dari 5 hektar ini dipersembahkan kepada Gereja Katolik Keuskupan Agung Kupang.
Pembangunan Taman Ziarah
Pembangunan tempat ziarah ini merupakan hasil keringat semua umat Keuskupan Agung Kupang dan para donatur dari berbagai kalangan. Peletakan batu pertama dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2009 oleh Mgr. Petrus Turang. Empat tahun kemudian, pada tanggal 25 November 2013, tempat ini diberkati sebagai tempat Ziarah Rohani oleh Kardinal Stanislaw Ryilko, Ketua Dewan Kepausan untuk Kaum Awam, didampingi oleh Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, dan Uskup Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi. Taman ini diresmikan oleh Gubernur NTT, Bapak Frans Lebu Raya, dan diberi nama resmi Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo-Kupang.
Konsep dan Fasilitas Taman Ziarah
Sejak saat itu, Keuskupan memiliki sebuah tempat ziarah rohani yang secara administratif gerejani berdiri sebagai sebuah institusi independen layaknya sebuah paroki. Konsep utama Taman Ziarah ini adalah berziarah bersama Bunda Maria dengan semboyan "per Mariam ad Jesum" (melalui Maria kepada Yesus).
Memasuki area ini, pertama-tama sebelum mendaki bukit, peziarah akan menemukan Aula Terbuka St. Lucia. Perjalanan selanjutnya mengantar pada Patung Bunda Maria yang menggendong Kanak-kanak Yesus. Di depan patung ini, peziarah dihadapkan pada dua jalur Rosario: jalur kiri (Timur) dan kanan (Barat). Sepanjang jalur kiri, peziarah akan menemukan stasi-stasi Rosario Peristiwa-peristiwa Gembira dan Mulia, sementara pada jalur kanan terdapat Peristiwa-Peristiwa Rosario Sedih dan Cahaya/Terang. Kedua jalur ini bermuara pada tempat yang sama yakni Kapela St. Yohanes Paulus II di puncak bukit.
Toleransi dan Kesadaran Spiritual
Taman Ziarah ini terbuka untuk umum, baik mereka yang beragama Katolik maupun yang non-Katolik. Taman ini menjadi simbol toleransi bagi setiap agama dan budaya di Indonesia, khususnya di NTT. Berziarah bersama Bunda Maria di tempat ini menyadarkan peziarah bahwa untuk sampai pada puncak peziarahan hidup, manusia tidak hanya mengalami suka dan senang tetapi juga duka dan salib. Yakinlah, "Bersama Bunda Maria pasti Anda sampai pada Yesus."
Dengan transformasi dari bukit gersang menjadi taman ziarah yang indah dan penuh makna, Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo kini menjadi tempat yang tidak hanya mempesona secara visual, tetapi juga mendalam secara spiritual.
Sejak saat itu, Keuskupan memiliki sebuah tempat ziarah rohani yang secara administratif gerejani berdiri sebagai sebuah institusi independen layaknya sebuah paroki. Konsep utama Taman Ziarah ini adalah berziarah bersama Bunda Maria dengan semboyan "per Mariam ad Jesum" (melalui Maria kepada Yesus).
Memasuki area ini, pertama-tama sebelum mendaki bukit, peziarah akan menemukan Aula Terbuka St. Lucia. Perjalanan selanjutnya mengantar pada Patung Bunda Maria yang menggendong Kanak-kanak Yesus. Di depan patung ini, peziarah dihadapkan pada dua jalur Rosario: jalur kiri (Timur) dan kanan (Barat). Sepanjang jalur kiri, peziarah akan menemukan stasi-stasi Rosario Peristiwa-peristiwa Gembira dan Mulia, sementara pada jalur kanan terdapat Peristiwa-Peristiwa Rosario Sedih dan Cahaya/Terang. Kedua jalur ini bermuara pada tempat yang sama yakni Kapela St. Yohanes Paulus II di puncak bukit.
Toleransi dan Kesadaran Spiritual
Taman Ziarah ini terbuka untuk umum, baik mereka yang beragama Katolik maupun yang non-Katolik. Taman ini menjadi simbol toleransi bagi setiap agama dan budaya di Indonesia, khususnya di NTT. Berziarah bersama Bunda Maria di tempat ini menyadarkan peziarah bahwa untuk sampai pada puncak peziarahan hidup, manusia tidak hanya mengalami suka dan senang tetapi juga duka dan salib. Yakinlah, "Bersama Bunda Maria pasti Anda sampai pada Yesus."
Dengan transformasi dari bukit gersang menjadi taman ziarah yang indah dan penuh makna, Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo kini menjadi tempat yang tidak hanya mempesona secara visual, tetapi juga mendalam secara spiritual.
Editor: Nixon Tae