Notification

×

Iklan

Iklan

Belum Pernah ke Belu? Ayoh Kunjungi Benteng 7 Lapis Tempat Pertempuran Kuno

Jumat, 23 Juni 2023 | 10:12 AM WIB | Di Baca 0 Kali Last Updated 2023-06-23T02:15:26Z
Situs Benteng Ranu Hitu terletak di Bukit Makes, Desa Dirun, Kecamatan Lakmanen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. (dok:istimewa).

Timorexotic.com|| Ayoh kunjungi Kabupaten Belu salah satu kabupaten di NTT yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Timor Leste. Banyak hal menarik dan pengalaman berharga yang akan kamu temui di kabuten yang menyimpan banyak destinasi wisatan yang eksotis.

Pasti yang berada di benak kamu adalah bearada di padang savana Fulan Fehan, nah tentu hal itu benar karena bukit Makes sendiri dikenal sebagai padang savana Fulan Fehan yang masuk ke dalam zona Hutan Milik Negara. Dengan ketinggian wilayah mencapai 1200 mdpl. Sehingga panorama sekitar benteng pun cukup indah, berupa savana, tumbuhan berupa kaktus, rumput, dan pohon yang mudah hidup di lahan kars.

Situs Benteng Ranu Hitu terletak di Bukit Makes, Desa Dirun, Kecamatan Lakmanen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Warga setempat mengenal benteng ini dengan nama Benteng Lapis 7. Kadang disebut juga sebagai Benteng Makes karena berada di atas Bukit Makes.

Benteng Ranu Hitu berjarak sekitar 2 km dari Dusun Nuawa’in, Desa Dirun. Sedangkan dari Kota Atambua berjarak kurang lebih 40 km, dengan waktu perjalanan mencapai sekira 1,5 jam.

Untuk memasuki kawasan benteng Makes penghujung wajib mematuhi larangan yang ad di lokasi tersebut. Saat berada di pintu masuk pengujung perlu meminta ijin terlebih dahulu dengan menyimpan sesuatu, semisalnya sirih dan pinang, uang atau makanan, hal itu sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur untuk mendapatkan ijin masuk.

Sebuah bukit kecil yang dikelilingi kaktus, bebatuan diselimuti lumut serta pepohonan rindang. Ketika berada di tempat ini pengujung akan merasakan kesejukan alam yang begitu asri, hawa alamnya sangat membuat nyaman.

Benteng ini bernama Benteng Ranu Hitu atau yang biasa dikenal orang-orang lokal sebagai Benteng Lapis 7, benteng perang tradisional ketika dulu di pedalaman Timor masih marak terjadi perang antar suku. Di benteng ini terdapat lapisan-lapisan pertahanan yang dimulai dari awal pintu masuk hingga akhirnya ke lapisan terakhir dimana terdapat sebuah area bulat dari batu membentuk sebuah tempat pertemuan, tempat dimana raja-raja waktu dulu berkumpul. Susunan bangku ruang pertemuan dari batu tersebut masih terlihat asli dan alami. Di tengah tempat pertemuan terdapat dua buah batu besar dan kecil yang konon dulu dipergunakan untuk menaruh kepala musuh mereka.

Makam dari sang raja pertama Kerajaan Dirun, Raja Dasi Manu Loeq.

Namun untuk saat ini di tempat itu menjadi tempat pertemuan bila ada kunjungan dari orang-orang penting, selain itu masyarakat setempat gunakan tempat sacral itu untuk tempat persembahan hasil panen.

Salah satu bangku batu terlihat spesial dari yang lainnya karena memiliki singasana batu yang lebih tinggi. Ternyata itu merupakan tempat raja Suku Uma Metan. Sebuah batu bulat pipih juga tergeletak sebagai alas duduk yang tidak boleh diduduki oleh siapapun juga, bahkan sampai sekarang. Masyarakat setempat percaya jika mereka menduduki bangku tersebut, maka nasib buruk bisa menimpa mereka. Tepat di belakang bangku tersebut terdapat sebuah batu persegi panjang yang ternyata adalah makam dari sang raja pertama Kerajaan Dirun, Raja Dasi Manu Loeq.

Editor: Nixon Tae 


×
Berita Terbaru Update