Penulis Opini, Yefri Elu |
Semua yang ada dibumi adalah hadiah dari sang maha cipta. Dimana ada makhluk yang namanya manusia. Dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Dengan peran dan porsinya masing-masing.
Salah satunya perempuan yang diciptakan untuk menjadi pasangan hidup. Perempuan makhluk ciptaan dengan seribu misteri dan serpihan mutiara yang tersingkap dari tingkah lakunya. Perempuan diciptakan dengan proses yang sama dengan Adam, dimana Allah menciptakan Adam, dan Allah menciptakan pula pasangan untuk menentramkannya, yaitu perempuan. perempuan sering kali disebut ratu dengan gaya yang lemah lembut dan penuh kasih sayang karena perasaanya yang halus.
Perempuan memiliki dua sisi yang berlawanan satu sama lainnya, lemah dan tangguh. Selain dua sisi yang menentang ini, perempuan juga memiliki keparasan yang memikat lawan jenisnya, yaitu pria. Keelokan seorang perempuan bahkan mampu membuat pria diperbudak oleh nafsu. Namun, disisi lain keelokan perempuan juga mampu meluluhkan hati sang pria. Perempuan sendiri bagaikan ujian yang diberikan Allah kepada seluruh pria yang ada di dunia.
Sejalan dengan perkembangan zaman, perempuan terus berkembang dan berubah. Hal itu bisa saja terjadi berkat asimilasi dan akulturasi budaya, atau pun faktor lainnya. serangkaian kalimat yang dituturkan oleh salah satu pahlawan wanita Indonesia, yang juga merupakan jurnalis asal Sumatera Barat, yaitu Rohana Kudus .
"Perputaran zaman tidak akan pernah membuat wanita menyamai laki-laki. Wanita tetaplah wanita dengan segala kemampuan dan kebutuhannya. Yang harus berubah adalah wanita yang harus mendapatkan pendidikan dan perlakukan yang lebih baik. Wanita harus sehat jasmani dan rohani, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, taat beribadah yang kesemuanya hanya akan terpenuhi dengan memiliki ilmu pengetahuan ".
Melihat perempuan yang tinggal dan menetap di negara bagian timur lebih identik dengan sosok 'keibuan" yang mampu memahami segala perihal rumah tangga dengan baik. Sosok perempuan di belahan timur lebih dari yang bisa dibungkam dengan membimbing anak-anak yang menjadi insan yang berguna bagi bangsa dan negara. Sementara itu, sosok wanita yang menetap di belahan barat berbalik berbeda. Perempuan lebih 'independen" dan mampu mencapai cita-cita nya dengan gemilang.
Jika berbicara mengenai perempuan dengan sudut feminisme, perempuan dikatakan bahwa dia adalah konstruksi sosial yang identitasnya ditetapkan dan dikonstruksi melalui penggambaran.
Indikator dan dimensi pembangunan manusia, khusunya perempuan Indonesia menunjukkan adanya tren meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini menunjukkan kualitas hidup perempuan Indonesia semakin baik.
Indeks Pembangunan Gender (IPG) sebagai salah satu indikator yang menunjukkan capaian pembangunan manusia perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Fenomena ini menunjukkan peran perempuan di ranah publik semakin besar.
Perempuan semakin terlibat aktif dalam berbagai ruang penghidupan. Ketika perempuan berperan di ranah publik, ada ranah domestik juga yang harus dikelola.
Dalam upaya memperdayakan perempuan secara ekonomi tidak hanya menyediakan pekerjaan dan pendapatan bagi perempuan. Upaya lain yang bisa dilakukan, yaitu mendorong perempuan aktif di dunia kerja, dengan menyediakan fasilitas dan sarana pendukung.
Dalam suatu teori disebutkan bahwa ada pernyataan menjaga perempuan artinya menjaga peradaban. Perempuan adalah simbol keindahan nan kuat, dengan kasihnya, kesabaran, ketulusan dan ketekunannya, ia bisa bergerak diranah domestik maupun diranah publik. pada kenyataan saat ini perempuan itu selalu dituntut untuk memilih, padahal perempuan bisa hidup dalam dua dunia.
Mengutip kata Najwa Shihab yang mana ketika ditanya lebih memilih menjadi seorang jurnalis atau istri, dengan lugas dia menjawab "pertanyaan itu sejak awal sudah menempatkan perempuan seolah-olah tak berdaya. Setiap perempuan multi-peran, saya bisa menjadi ibu, istri, tetangga bahkan seorang jurnalis".
Dalam sebuah keluarga peran perempuan dalam hal ini yaitu ibu. Ibu sebagai garda Terdepan dalam mengatur dan mengelola kemandirian ekonomi keluarga dan menjadi filter bagi anaknya
Saat ini yang dibutuhkan jumlah perempuan yang turut serta dalam pembangunan harus setara dengan jumlah laki-laki dengan melakukan pembangunan secara aktif, perempuan tidak perlu malu untuk berkarier dan berkiprah untuk negaranya sendiri.
Indonesia saat ini rindu akan sosok perempuan seperti Ra.Kartini. sosok yang dianggap membawa perubahan dengan sifatnya yang tangguh dan berdedikasi tinggi bagi bangsa dan kaumnya. pada masa itu, perempuan tak dipandang sebagai seorang yang mempunyai hak sama dengan laki-laki.
Perempuan layak mendapatkan perlakuan istimewa. Kartini yang termasuk kaum termajinalkan mempunyai tekad kuat untuk mendapatkan kesetaraan gender.
Perempuan hebat adalah perempuan yang mampu menyuarakan kebenaran di ruang publik.
Di akhir Kata "Selamat Hari Perempuan".