Kupang,Timorexotik.com|| Tepat di Pantai Lahi Lai Besi Kopan (LLBK), mantan Wali Kota Kupang Jefirtson Riwu Kore ngopi bareng jurnalis. Pada kesempatan itu Jeriko mengungkapkan masih ada peluang besar untuk bisa maju melalui jalur independen di tahun 2024, dengan langkah lanjut dari pengumpulan KTP yang sementara digalang oleh Simpatisan Jeriko. Jumat, 04/11/22.
"Langkah selanjutnya kita akan berjuang mengumpulkan lebih banyak lagi dan akan kembali mencetak from KTP yang telah diberikan oleh masyarakat, tentu bisa saja 100.000 KTP yang ada saat ini akan berkurang untuk saat melakukan tandatangan karena ada saudara kita ada yang kemungkinan KTP nya Kota Kupang tetapi saat ini ada di Jakarta atau di luar wilayah, sehingga saat melakukan tandatangan saudara kita tidak ada di tempat,"ucap Jeriko.
Jeriko melanjutkan bahwa dari kekurangan tersebut masih ada peluang besar untuk dipenuhi dengan adanya KTP baru yang terkumpul dari kerja keras Simpatisan Jeriko. Hal itu disebabkan karena dari KPU masih memberikan kesempatan hingga tahun 2024 mendatang.
"Kita telah menyiapkan semua atministrasi-atministrasi untuk maju lewat jalur independen,"ujar Jeriko.
Mantan Wali Kota Kupang ini juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Kupang yang masih mendukung Jeriko, untuk melanjutkan program-program pembangunan di Kota Kupang.
Ketika disinggung soal partai, Jeriko menjelaskan bahwa untuk saat ini telah ada beberapa partai yang meminta untuk bekerjasama, akan tetapi karena proses pemilihannya masih jauh (2024), maka secara politis Jeriko belum memberikan jawaban dan komitmennya bagi partai yang akan mengusung Jeriko di 2024 mendatang.
"Tentu akan ada peluang untuk bersama-sama dengan teman-teman partai untuk membangun kota ini,"pungkas Jeriko.
Visi Jeriko dalam membangun Kota Kupang adalah dengan cara membantu warga masyarakat yang kurang mampu, visi kemanusiaan besar ini yang akan dilakukan oleh Jefirstson Riwu Kore bila dipercayakan memimpin di lima tahun yang akan datang. Selain itu mengenai pembangunan infrastruktur, Jeriko menjelaskan bahwa sewaktu dirinya menjabat sebagai Walikota telah ada Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian dan Pemerintah Kota Kupang.
"Siapapun Walikotanya, untuk melanjutkan program yang telah ada perjanjian MoU dengan Kementerian untuk melanjutkan program yang sudah kami perjuangkan saat ini, berupa air bersih yang telah dibangun, dalam perhitungan perjanjian MoU itu ada 389 miliar yang akan dibantu Presiden Jokowi, sementara saat ini kita baru mendapatkan sekitar 180an miliar untuk pembangunan tahap pertama, oleh karena itu pemerintah Kota Kupang perlu menyiapkan dana untuk pengadaan pipa tersier dan sekundernya, karena percuma bila sudah ada air yang begitu banyak tersiap disana tetapi belum masuk ke rumah-rumah," jelasnya.
Jeriko melanjutkan bahwa masih banyak program-program mengenai pembangunan infrastruktur yang memerlukan pendekatan dengan pemerintah pusat, pembangunan itu berupa gerbang masuk kota, bundaran El Tari, bundaran Tirosa, bundaran tirab remaja, penataan jalan rainase di Kota Kupang, penataan trotoar sepanjang jalan timor raya, pembangunan Air Sagu dan Kolhua bila disetujui masyarakat, apabila tidak disetujui masyarakat maka pemerintah akan membangun jembatan Liliba, program-program tersebut telah ada Memorandum of Understanding (MoU) bersama Kementerian.
"Pemerintah Kota Kupang perlu adanya koneksi bersama pemerintah pusat agar semua program yang telah kita adakan perjanjian-perjanjian ini bisa terlaksana," tutup mantan Wali Kota Kupang Jefirtson Riwu Kore.
Penulis: Nixon Tae