Malaka.Timorexotik.com ||Paroki ST Maria Fatima Nurobo kunjungi satu keluarga yang sudah beberapa minggu meninggalkan rumahnya untuk menjaga hasil panennya di kebun. (01/05/2020)
Ketika ditemui media, Selfi salah seorang anak dari keluarga tersebut, mengungkapkan bahwa orangtuanya sudah dua minggu tinggal di kebun untuk mengikat hasil panen karena tak memiliki uang untuk membayar orang membantunya. Dan juga terdapat larangan untuk berkumpul, sehingga orang tuanya memutuskan untuk tinggal di kebun.
" Bapa dong ada di kebun sudah 2 minggu jaga jagung, karena mau kumpul orang bantu ikat jagung juga uang tidak ada, habis itu karena ada larangan untuk jangan berkumpul lebih dari 4 -5 orang lebih, jadi yang lain juga pasti takut mau datang bantu, " ungkap Selfi. (01/05/20)
Keluarga ini juga semenjak menikah kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat, terkeuwali bantuan listrik.
" Kami sejak 2006 menikah hingga saat ini kami hanya mendapat bantuan listrik, soal bantuan dari desa mengenai PKH dan lain-lain kami tidak pernah dapat," kata Yanurius.
Sementara itu pastor paroki Nurobo Gabriel Y. Namaola Bahan. Cmf. Menyampaikan kepada media bahwa Gereja selalu siap membantu umat atau masyarakat dengan dana- dana yang saat ini di miliki gereja. Dana tersebut ialah, melalui Keuskupan, melalui Paroki dan dana gerakan seribu / geser.
Ia juga menerangkan, dari semua dana ini akan di pergunakan apabila umat atau masyarakat yang terkena musibah, kedukaan, rumah tidak layak huni, sakit berat dan kurangnya biaya pendidikan.
Disaat itu juga Pater berpesan akan membantu bangun rumah kepada keluarga Bapak Yanurius Luan.
"untung sementara ini kita tidak bisa melakukan aktifitas di luar rumah, jika tidak maka minggu ini paroki akan melakukan pembangunan rumah bagi bapak Yanurius Luan," pungkas P. Gabriel.
Apabila wabah ini telah selesai maka dari paroki akan segera melakukan perbaikan rumah.
Perlu di ketahui bahwa sebelumnya itu Paroki st. Maria Fatima Nurobo telah membangun 10 rumah di beberapa lingkungan. (Tae)